Gejala dari Terjadinya Gangguan Saraf Motorik

Gejala dari Terjadinya Gangguan Saraf Motorik

Gejala dari Terjadinya Gangguan Saraf Motorik – Penyakit saraf motorik merupakan sekumpulan penyakit langka yang merusak spaceman slot jaringan saraf motorik tubuh dan membuatnya tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Hal ini membuat otak tidak dapat mengirim sinyal ke otot-otot tubuh, sehingga penderita penyakit saraf motorik tidak mampu menggerakkan tubuhnya. Seiring waktu, otot-otot tubuh penderita akan melemah dan mulai menyusut karena tubuhnya kehilangan kendali untuk bergerak. Penderita penyakit saraf motorik pun akan sulit berjalan, berbicara, menelan, dan bernapas, bahkan mengalami kelumpuhan.

Penyakit saraf motorik adalah kondisi ketika saraf motorik mengalami kerusakan. Kondisi saraf motorik yang rusak dapat menyebabkan penderitanya sulit berjalan, berbicara, bahkan bernapas. Sistem saraf motorik terbagi dua, yaitu sistem saraf motorik atas yang terdapat di otak dan sistem saraf motorik bawah yang terletak di sumsum tulang belakang. Saraf motorik atas berfungsi mengirim sinyal dari otak ke sumsum tulang belakang, sedangkan saraf motorik bawah melanjutkan sinyal yang dikirim dari otak ke seluruh saraf-saraf di otot. Sinyal yang dikirim berfungsi untuk mengatur gerak otot, mulai dari berjalan, berbicara, menggenggam, menelan, dan bernapas. Jika fungsi saraf ini terganggu, penderita penyakit saraf motorik atau motor neuron disease dapat kesulitan dalam melakukan berbagai aktivitas tersebut. Penyebab penyakit saraf motorik bisa berbeda-beda, tergantung pada jenis sel saraf yang terpengaruh. Berikut ini adalah penjelasan mengenai jenis-jenis penyakit saraf motorik dan penyebabnya:

Baca Juga : Faktor yang Menjadi Penyebabnya Epilepsi

Inilah Gejala Penyakit Saraf Motorik

Saraf motorik berfungsi untuk membantu tubuh dalam menjalankan fungsinya sehingga kamu bisa beraktivitas setiap hari. Serupa dengan bagian tubuh yang lain, gangguan motorik dapat mengalami kerusakan sehingga menyebabkan gangguan kesehatan pada pengidapnya. Ada dua jenis saraf motorik yaitu saraf motorik bagian atas yang terhubung dengan otak dan saraf motorik bagian bawah, yang terhubung dengan sumsum tulang belakang. Kerusakan yang terjadi pada saraf ini menyebabkan gangguan dan slot thailand menyebabkan berbagai gejala pada pengidapnya. Penyakit saraf motorik dapat menyebabkan pengidapnya mengalami berbagai keluhan kesehatan, seperti:

  • Terasa lemah pada pergelangan kaki dan tangan.
  • Penurunan kemampuan berbicara atau cadel.
  • Cengkeraman yang melemah.
  • Kram pada otot.
  • Penurunan berat badan.
  • Kesulitan menahan diri untuk menangis atau tertawa.
  • Gangguan pernapasan.

Meskipun penyakit ini dapat dialami oleh siapa saja, tetapi orang-orang yang masuk ke dalam kelompok usia 60-70 tahun lebih berisiko mengalaminya. Selain itu, seseorang yang memiliki riwayat keluarga dengan kondisi serupa juga berisiko mengalami penyakit ini.

Penyebab dan Risiko Penyakit Saraf Motorik

Hingga kini, penyebab terjadinya penyakit saraf motorik belum diketahui secara pasti. Namun, ada beberapa faktor yang diketahui dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit saraf motorik, di antaranya:

Faktor genetik

Kelainan genetik bisa menyebabkan seseorang mengalami penyakit saraf motorik. Selain itu, penyakit saraf motorik juga dapat diturunkan, sehingga risiko Anda terkena penyakit ini akan lebih besar bila memiliki riwayat keluarga yang juga menderita penyakit saraf motorik.

Paparan zat beracun

Salah satu faktor yang juga dapat meningkatkan risiko seseorang untuk terkena penyakit saraf motorik adalah paparan zat beracun. Beberapa studi menunjukkan bahwa sebagian besar penderita penyakit saraf motorik pernah terpapar logam berat, merkuri, arsenik, kromium, timbal, dan pestisida dalam jangka panjang atau dalam jumlah besar.

Usia

Penyakit saraf motorik yang langka bet kecil 800 ini juga lebih banyak terjadi pada pria yang berusia di atas 60 tahun, walau bisa juga dialami oleh wanita dan orang dari berbagai usia. Selain itu, seseorang yang memiliki riwayat penyakit tertentu, seperti kelainan autoimun dan demensia, juga disebut lebih berisiko terkena penyakit saraf motorik.